Rihlah Qolbu-ku: (Ngomporin untuk) Hijrah

Apa sih yang kalian tau dari kata “Hijrah”? Apakah kita berjalan dari Mekkah ke Madinah? Yaa sebenarnya bener juga sih, tapi yang ini memiliki konteks maksud kata yang berbeda lagi. “Hijrah” yang ana maksud, ialah “Hijrah; dari masa kejahiliyahan, tobat dan berubah menuju ke masa yang penuh kebenaran dan beradab”.

Na’am, ana pandang hijrah ini bukan proses yang main-main. Hijrah cuman mainan orang-orang yang kepengen berubah aja. Cuman orang-orang yang punya tekad baja, cuman orang-orang yang tobat, cuman orang-orang yang mau bertujuan semata-mata untuk Allah, cuman orang-orang yang mau menanggung resiko keduniaan, cuman orang-orang yang udah siap mengorbankan dunianya, cuman orang-orang yang berharap ampunan Allah dan surga-Nya, cuman orang-orang yang berani menghadapi duka dan lara, cuman orang-orang yang berani menghadapi rintangan susahnya proses yang satu ini, cuman orang-orang yang pengen istiqomah, cuman orang-orang yang berani untuk menangis karena payahnya konflik yang terjadi, cuman orang-orang yang pokoknya masih banyak lagi deh.

Saatnya kita hijrah, kawan. Karena dunia beserta isinya semakin lama semakin “biadab”, semakin menantang. And then, apa kita cuman tinggal diam? Kalo kita ngga hijrah, mau jadi apa kita? Apa kita hanya menjadi penonton seorang tokoh? Lihatlah tokoh-tokoh Islam dari dulu sampai sekarang, mereka berjaya karena berhasil berhijrah. Kalo ngga hijrah, ngapain? Padahal, waktu terus membakar, umur berkurang, kesempatan akan sempit pula. Kalo gajah mati meninggalkan gading, kawan-kawan kati mau ninggalin apa? Apakah cuman sekedar papan yang bertuliskan nama kita di atas tanah? And, padahal, waktu kita sama. Tapi ngga semua dapat kayak mereka yang bisa nikmatin betapa indahnya Islam itu dengan perjuangan. Apa yang bikin mereka begitu? Karena mereka mau berubah. Mereka merasa nyaman di pelukan-Nya. Mereka percaya, kalo hidup di dunia aja itu ngga cukup, sehingga mereka mengorbankan dunianya untuk meraih keridhoan-Nya.

Ayolah kawan-kawan ana. Bangun, bangun. Hijrah sekarang, jihad sekarang. Ana yakin kawan-kawan bisa. Mulailah proses ini, serahin semua ke Allah. Niat, tekad, ilmu, mindset kita (cuman ke Allah), persiapkan dari awal. Ingat, di zaman (terlalu) modern ini betapa mudahnya kita bisa mencari ilmu agama beserta konsultasi masalah kita, semenjak yang kita tuju itu ialah yang benar. Terus, teruslah berhijrah. Ada yang mengejek, terima aja. Mungkin mereka itu pengen nyemangatin kita untuk berhijrah, tapi ngga tau mau makai kalimat yang mana. Mereka yang udah sukses berhijrah juga ngalamin yang begituan, jadi teruslah. Terus, berhijrah. Jangan patah semangat.

Ketika orang lain bisa hidup sejahtera dengan berhijrah, kenapa kita tidak? Kejar mereka yang udah berhijrah, kita pun bisa sukses berhijrah kayak mereka. Ketika orang lain bisa menjadi pemenang dengan berhijrah, kenapa kita tidak? Kejar mereka yang udah menang, kita pun bisa menjadi pemenang kayak mereka. Ketika orang lain bisa menjadi yang terbaik dengan berhijrah, kenapa kita tidak? Kejar mereka yang udah menjadi yang terbaik, kita pun bisa menjadi yang terbaik kayak mereka. Beranikan diri untuk-Nya, semua untuk-Nya. Go go go . . . Terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus, terus! Kami disini bersama kalian, mendo’akan, mendukung apa adanya, dan akan bertemu kelak di surga-Nya. Percayalah.

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Anonim mengatakan…
kren, nasht.x ustdz...

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)