Ana biasa sholat Dzuhur di masjid yang berada di perumahan **S sepulang kuliah dari IAIN Samarinda akhir-akhir ini. Beberapa hari yang lalu (tepatnya sekitar tanggal 26 Mei 2016), ada seorang bapak lagi menaruh beberapa ikat buku saku + tulisan di selembar kertas HVS. Tulisannya kalo ngga salah begini,
“Jika ada yang berminat, ‘Kumpulan Doa Harian’ GRATIS......!”
Sontak, ba’da Dzuhur ana ambil satu. Setelah ana liat-liat, buku saku yang dibuat Syaikh Hamam Muhammad al-Jirf (dengan judul asli “Kitab Zaadul Abraar minal Ad’iyati wal Adzkaar”) serta terbitan dari Pustaka Ibnu Umar ini ternyata dibawah judulnya tertulis “Berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih.” Dan benar saja, saat ana melihat di bagian haditsnya, lengkap periwayatannya. Namun sayangnya, ngga ada daftar isi. Jadi agak repot kalo mau nyari do’a apa yang kita mau. Tapi, mungkin saja sang penulis / penerbit membuat para pembacanya menghilangkan daftar isi untuk membuatnya lebih semangat membaca keseluruhan isi bukunya. Sehingga para pembaca jadi tau apa isi semuanya. Overall, buku saku ini terbaik banget deh.
Seputar Amal Jariyah
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Terlepas dari cerita tadi (kita fokus ke hadits di atas ini), apa aja yang kita lakukan dari 3 hal itu walaupun kita udah meninggal, pahalanya bakal mengalir terus ke kita. Bayangin aja. Saat bapak tadi taruh buku-bukunya itu, ada orang yang mengambil, membaca, sampai mengamalkannya, dan karena buku itu pula orang-orang jadi tau apa yang harus diucapkan saat berdo’a. Alhamdulillah bapak itu kena feedbacknya.
Sama kayak orang yang ngajarin ngaji anak-anak. Dia ngajarin gimana cara supaya bisa baca Qur’an, dan saat anak-anak didiknya udah besar dan selalu membaca Qur’an pula, dapat juga. Misalkan dalam 1 kelas itu ada 20 anak yang diajarkan. Wah, gimana ngga senang yah? Atau, dia ngajarin anak-anak didiknya membaca surah Al-Fatihah yang baik dan benar sesuai tajwid. Saat anak-anak didiknya mempraktekkan sampai beribadah (Sholat misalnya), In Syaa Allah dapat pengaliran pahala yang bener-bener mengagumkan. Dalam sehari, ada 5 sholat wajib yang total raka’atnya 17. Dan setiap raka’at selalu membaca Surah Al-Fatihah. Belum lagi sholat sunnahnya (Rawatib, Dhuha, Tahajud, kalo di bulan Ramadhan ada Tarawih, dan lain-lain), Al-Fatihah selalu dibaca. Karena udah menjadi rukun di dalam sholat, diwajibkan lah Al-Fatihah dibaca. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لا صلاةَ لمن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ
“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab” (HR. Al Bukhari 756, Muslim 394)
كلُّ صلاةٍ لا يُقرَأُ فيها بأمِّ الكتابِ ، فَهيَ خِداجٌ ، فَهيَ خِداجٌ
“Setiap shalat yang di dalamnya tidak dibaca Faatihatul Kitaab, maka ia cacat, maka ia cacat” (HR. Ibnu Majah 693, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)
Terakhir, ada 1 pertanyaan buat kita, “Apa yang telah kita lakukan untuk umat?”
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. Semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya, dan seluruh umat Muslim di dunia) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
LINE: wahyu.km_
FB: Wahyu Kharisma M
Komentar