WAHYU Article: Nafsumu, Karaktermu.

Seyogyanya, siapapun orang yang merenungi ayat Al-Qur’an pasti bakal merasa bahwa Allah telah menetapkan syarat pokok agar kaum Muslim mendapatkan pertolongan dari-Nya, untuk menghadapi musuh-musuh mereka dan menjadi khalifah di bumi Allah ini.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad, 47:7)

Namun, apa yang harus kita perbuat pertama kali supaya kita ditolong Allah? Tentunya, dengan kita ubah diri kita dulu ke yang lebih baik lagi. Berhijrah dulu kita.

إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ. . . . . .
"...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ..." (QS. Ar-Ra'd, 13:11)

Sayangnya, setiap kita berusaha kepengen menjadi yang terbaik dihadapan-Nya, pasti ada hambatan yang muncul pertama kali di dalam diri kita sendiri. Apa itu? Tentunya,

Nafsu.

Ya. Jujur, kawan-kawan pasti pernah terlena dengan yang satu ini. Ana juga sebagai penulis artikel ini sudah beberapa kali babak belur dihajar sekelompok nafsu. Dan sempat pula ana ngga bisa mengendalikan, bahkan terbawa arus layaknya air mengalir. Memang, jika kita bisa ngalahin musuh yang satu ini, kita menjadi hamba Allah yang luar biasa. Karena melawan hawa nafsu itu setara dengan berperang melawan hawa nafsu.

“Ada tiga perkara yang membinasakan yaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri.” (HR. Ath-Thabrani dan Anas)

Memang, bagaimanapun kita berjihad, pasti bakalan ketemu dengan nafsu. Kalo kita barengin hijrah kita dengan hawa nafsu, mending jangan deh. Bakalan ngerusak Islam dan pelaku hijrah itu sendiri lho. Bakalan rada-rada susah berjuang untuk beriman.

Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Ash rodhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah bersabda, “Tidak beriman seseorang di antara kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti ajaran yang aku bawa.” (Hadits shahih, kami riwayatkan dalam kitab Al-Hujjah dengan sanad yang shahih)

“Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa nafsu.” (HR Asysyihaab)

Kalo lebih simplenya, coba tengok keadaan disekitar kita. Saksikanlah kenapa ada yang kepengen ngambil dompet yang berisikan “uang merah,” kenapa ada pengendara yang nekat nembusin lampu merah di simpangan, kenapa ada 2 orang yang saling memaki dan ujung-ujungnya berkelahi, kenapa ada korupsi, teroris, pembunuhan, dan masih banyak lagi contoh kecilnya yang kita lihat setiap hari di media atau secara langsung kita tatap. Sungguh, betapa ngerinya hawa nafsu ini, jika kita tunduk patuh kepadanya. Coba kita perhatiin deh. Ada ngga mereka yang udah terbawa hawa nafsu memberikan kebaikan ke Allah atau orang lain? Pastinya ngga ada kan. Pernah liat maling nyuri barang sambil berniat “Ntar ini barang gue sedekahin aja dah.” Atau, ada koruptor kepengen nyumbang hasil suapnya untuk ngebangun masjid? Pastinya ngga ada kan. Yaa walaupun ada, caranya ngga diridhoi Allah.

Waduh. Tapi kan hawa nafsu terus menghantam kita semua ini. Tenang, minta tolonglah selalu ke Allah. Ingatlah Dia dengan melakukan ibadah-ibadah yang udah dijelaskan di Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan selalu kita jaga hubungan kita dengan Allah. Seringkali kita bersihkan hati kita dari noda-noda hitam yang bakal membandel kita dibiarkan. Karena kebanyakan orang-orang menjadi “gila” karena ngga bisa ngendalikan hatinya. Dan refleks, nafsu bakal melakukan semaunya.

أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ . . .
"... Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd, 13:28)

An-Nu'man bin Basyir berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (syubhat / samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.'" (HR. Bukhori)

“… Jagalah Alloh, Niscaya Dia akan senantiasa menjagamu. …” (HR Tirmidzi Dia berkata , “Hadits ini hasan shohih”)

Allah menciptakan nafsu untuk mengetes seberapa mulianya diri kita sebagai hamba Allah. Dengan nafsu, kita bisa tau siapa diri kita, dan bagaimana karakter kita. Ya betul, karakter kita bakalan terbentuk berdasarkan pengendalian nafsu kita lho. Coba amati karakter diri kawan-kawan sendiri. Kalo kawan-kawan bisa lulus dari ujian nafsu, ana ucapkan selamat. Namun kalo belum, berusahalah. Karena nafsu dituntut untuk menjatuhkan harga diri kita. Seperti kisah Yusuf (‘alaihissalam) yang diadili karena ia dituduh istrinya Al-Aziz ingin berzina dengannya. Namun Yusuf (‘alaihissalam) benar jika ia ngga melakukannya, seraya berkata:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yusuf, 12:53)

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya)." (QS. An-Naazi'aat, 79:40-41)

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Feslim: WahyuKM (Wahyu Kharisma Murdani)
InstaGram: wahyukharisma_m

And, a good news to my beloved friends. Sekarang blog ini ada Fanspagenya di Facebook. Like us at Resovolutin Blog.

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)