WAHYU Article: Menjadi Pemuda Idaman Umat (1)

Miris banget ngeliat kelakuan pemuda di zaman ini. Ada yang begini, ada yang begitu. Mayoritas dari mereka hanya kepengen memenuhi segala relung hatinya dengan hawa nafsu, sampai-sampai dunia pun penuh sesak di dalam qolbu.



Mungkin diantara kawan-kawan yang baca artikel ini, ada yang kelakuannya persis kayak yang ana ceritakan di atas. Yaa saran ana, tobat lah. Dibawa hijrah aja dah. Coba deh keliling-keliling ngeliat artikel-artikel ana di blog ini. Moga bisa jadi asbab hidayah kawan-kawan semua, dan menjadi motor penggerak supaya mau hijrah. Aamiin.



Kawan-kawan kepengen menjadi pemuda idaman umat? Tentu kawan-kawan pasti mau. Yaa, sebenarnya sumber artikel ini terinspirasi dari buku “Syabab” karya Paresma Elvigro (jazaakillahu khairan ya), jadi ana tuangkan nilai-nilai yang ada di buku itu ke blog ini. Kiat-kiatnya ada 8 nih. Mungkin artikel ini bakal bersambung karena lumayan panjang materinya. All right, then. Langsung aja yang ke-1 ialah:



1.      Bertauhid

Kawan-kawan ada yang belum tau apa itu “Tauhid”? Ana sebelumya ada posting artikel tentang ini kok di sini. Singkatnya, selama ini, kita yang udah ngaku mengesakan. Tapi, apa udah kita buktikan dan kita terapkan di kehidupan sehari-hari? Jangan sampai lah, kita ini rajin ibadah cuman pas mau ngadepin ujian atau sejenisnya, pas udah selesai ngga rajin ibadah lagi. Kan rada-rada aneh gitu. Dia Yang Maha Melihat hamba-Nya setiap saat, tapi hamba-Nya yang itu ogah-ogahan ngerjain. Giliran ada cewek yang dia suka, baru dia rajin sholat. Atau, giliran mau dikasih hadiah, atau uang, atau apa-apa lah yang ia suka jadi kenceng banget tuh ibadah & sepanjang hari pula. Boro-boro, kencengnya ngalahin kecepatan cahaya.



Sejatinya, semua ibadah yang kita kerjakan itu hanya ke Allah. Dia Yang Maha Menciptakan, tentu kita harus taat kepada Sang Pencipta. Disini bisa kita sebut kalo orang yang kayak gitu itu, ibadahnya belum dilandasi oleh ketauhidan yang murni ke Allah. Belum ada keikhlasan yang nyata ke Allah. Lagian, apapun ibadahnya yang ngarahnya ngga karena Allah, tentu sia-sia kan?



وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ

وَكَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ



Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).(QS. Al-A’raaf, 7:172-174)



Seyogyanya, kita yang udah ngucapin 2 kalimat syahadat dan ngaku beriman, seharusnya ngerti kalo semuanya itu karena Allah. Kalo kita udah yakin Allah itu Yang Maha Perkasa, ngapain kita minta doa & berkat ke kuburan, ngasih sesajen ke tempat keramat, punya jimat, sama minta bantuan jin? Udah deh, buang jauh-jauh itu semua. Aaah, entahlah perkara ini banyak (banget) masyarakat Indonesia yang ngelakukan ini, moga mereka tobat.



إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ



"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hujurat, 49:15)



Dan, jangan lupa juga untuk kita bertakwa. Dari istilahnya, takwa itu kata kerja yang pengertiannya menutupi, berhati-hati, dan berlindung. Jadi, Muslim yang bertakwa itu ialah Muslim yang cuman takut dengan Allah aja, dan berusaha menjaga dan melindungi dirinya dari kecelakaan aqidah.



Ini dulu deh, In Syaa Allah di lain waktu ana lanjutin.



Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.



Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:

LINE: wahyu.km_


Feslim: WahyuKM (Wahyu Kharisma Murdani)



And, a good news to my beloved friends. Sekarang blog ini ada Fanspagenya di Facebook. Like us at Resovolutin Blog

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)