Miris
banget ngeliat kelakuan pemuda di zaman ini. Ada yang begini, ada yang begitu.
Mayoritas dari mereka hanya kepengen memenuhi segala relung hatinya dengan hawa
nafsu, sampai-sampai dunia pun penuh sesak di dalam qolbu.
Mungkin diantara kawan-kawan yang baca artikel ini, ada yang kelakuannya
persis kayak yang ana ceritakan di atas. Yaa saran ana, tobat lah. Dibawa
hijrah aja dah. Coba deh keliling-keliling ngeliat artikel-artikel ana di blog
ini. Moga bisa jadi asbab hidayah kawan-kawan semua, dan menjadi motor
penggerak supaya mau hijrah. Aamiin.
Kawan-kawan kepengen menjadi pemuda idaman umat? Tentu kawan-kawan pasti
mau. Yaa, sebenarnya sumber artikel ini terinspirasi dari buku “Syabab” karya
Paresma Elvigro (jazaakillahu khairan ya), jadi ana tuangkan nilai-nilai yang
ada di buku itu ke blog ini. Kiat-kiatnya ada 8 nih. Mungkin artikel ini bakal
bersambung karena lumayan panjang materinya. All right, then. Langsung
aja yang ke-1 ialah:
1.
Bertauhid
Kawan-kawan ada yang belum tau apa itu “Tauhid”? Ana sebelumya ada posting
artikel tentang ini kok di sini. Singkatnya, selama ini, kita yang udah ngaku
mengesakan. Tapi, apa udah kita buktikan dan kita terapkan di kehidupan
sehari-hari? Jangan sampai lah, kita ini rajin ibadah cuman pas mau ngadepin
ujian atau sejenisnya, pas udah selesai ngga rajin ibadah lagi. Kan rada-rada
aneh gitu. Dia Yang Maha Melihat hamba-Nya setiap saat, tapi hamba-Nya yang itu
ogah-ogahan ngerjain. Giliran ada cewek yang dia suka, baru dia rajin sholat.
Atau, giliran mau dikasih hadiah, atau uang, atau apa-apa lah yang ia suka jadi
kenceng banget tuh ibadah & sepanjang hari pula. Boro-boro, kencengnya ngalahin
kecepatan cahaya.
Sejatinya, semua ibadah yang kita kerjakan itu hanya ke Allah. Dia Yang
Maha Menciptakan, tentu kita harus taat kepada Sang Pencipta. Disini bisa kita
sebut kalo orang yang kayak gitu itu, ibadahnya belum dilandasi oleh ketauhidan
yang murni ke Allah. Belum ada keikhlasan yang nyata ke Allah. Lagian, apapun
ibadahnya yang ngarahnya ngga karena Allah, tentu sia-sia kan?
وَإِذْ
أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ
عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
أَوْ
تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ
بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ
وَكَذَلِكَ
نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"
Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi".
(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak
dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah
mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang
yang sesat dahulu?" Dan demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al-A’raaf, 7:172-174)
Seyogyanya, kita yang udah ngucapin 2 kalimat
syahadat dan ngaku beriman, seharusnya ngerti kalo semuanya itu karena Allah.
Kalo kita udah yakin Allah itu Yang Maha Perkasa, ngapain kita minta doa &
berkat ke kuburan, ngasih sesajen ke tempat keramat, punya jimat, sama minta
bantuan jin? Udah deh, buang jauh-jauh itu semua. Aaah, entahlah perkara ini
banyak (banget) masyarakat Indonesia yang ngelakukan ini, moga mereka tobat.
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا
وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ
الصَّادِقُونَ
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan
jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar." (QS.
Al-Hujurat, 49:15)
Dan, jangan lupa juga untuk kita bertakwa.
Dari istilahnya, takwa itu kata kerja yang pengertiannya menutupi,
berhati-hati, dan berlindung. Jadi, Muslim yang bertakwa itu ialah Muslim yang cuman
takut dengan Allah aja, dan berusaha menjaga dan melindungi dirinya dari
kecelakaan aqidah.
Ini dulu deh, In Syaa Allah di lain waktu ana
lanjutin.
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita
di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa
kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah.
Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini,
Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan
selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
FB: Wahyu Kharisma M
Feslim: WahyuKM (Wahyu
Kharisma Murdani)
And,
a good news to my beloved friends. Sekarang blog ini ada Fanspagenya di
Facebook. Like us at Resovolutin Blog
Komentar