Juga saling
berbagi dan bermain bersama.
Terlibat dalam
hangatnya diskusi,
Mencoba
menatap dunia dari segala sisi,
Sering kita
berfikir, “kitalah yang paling tahu.”
Sering kita
bicara, “kitalah yang paling bisa.”
Walau kadang
kita sempat dalam galau dan ragu,
Tetapi memang
inilah fase di masa muda.
Dunia kita
adalah periode paling aktif,
Kita bereaksi
pada stimulasi kompetitif.
Menerima
berbagai macam arus informasi,
Yang kita simpan
untuk memengaruhi kognisi
…
Na’am,
inilah potongan lirik dari salah satu hip-hopnya bang Ali Utrujjah
(Jazaakallahu khairan, bang). Masa muda, siapa sih yang ngga pernah muda?
Kawan-kawan pasti lagi ngalamin masa muda nih, atau orang lain pun pernah
ngerasain nikmatnya saat masa muda. Pada fase remaja biasanya nampak tanda
perubahan yang signifikan. Dari fisik, dan psikis. Di dalam Islam perkara ini
disebut dengan “Baligh”, ditandai kalo laki-laki dengan mimpi basah, dan
perempuan dengan haid. Biasanya kalo udah baligh, lancar banget tuh kalo
masalah cinta *he he, beneran kok*. Dan berbagai sifat yang lain muncul pula
pada diri mereka. Otomatis, jika udah baligh, berarti segala hukum Islam
berlaku kepada mereka. Ana pengen ngajak kawan-kawan nih, gimana sih jadi
pemuda yang bener-bener pemudanya Muslim sejati. Yuk simak.
…
Di masa muda,
kitapun menjadi pengembara,
Hingga
berkali-kali harus kehilangan arah.
Terjebak dalam
kabut, hanya bermodal lentera,
Untuk mencari
mana jalan yang benar dan salah.
Banyak jalan
buntu dipenuhi dengan hiasan,
Hanya untuk
menipu, menghilangkan kesadaran.
Tujuan
mengembara ada pada satu jalan,
Menyerahkan
diri pasrah untuk keselamatan.
Dalam
perjalan, kita melihat berbagai macam hal yang baru,
Yang sering
kali membuat tertawa dan terharu.
Menikmati
pengalaman di masa muda,
Yang kelak
disimpan pada kata, warna dan nada.
Mengembara
bukan untuk mengejar mata angin,
Kaki ini
dituntun takdir mengawal sejarah.
Walau
ditentang kemarau dan ngilu udara dingin,
Inilah cerita
tentang air mata dan darah.
…
Masa
muda, masa keemasan untuk membentuk karakter supaya di masa dewasa udah punya
persiapan saat menghadapinya. Masa muda, masa produktif yang bener-bener
produktif banget! Bakalan merugi deh kalo di masa muda ini dipakai untuk
berfoya-foya bersama dunia. Masa muda, masa yang penuh jati diri, inovasi,
inspirasi, motivasi, yang (ngga bakalan kalian temukan) plus-plus kenikmatannya
dibandingkan masa yang lain, sampai-sampai banyak pemuda yang ragu dengan jalan
yang mau ditempuhnya. Bakalan ngga bakal kembali lagi masa muda ini, beneran!
Namun, banyak saudara-saudara sepermudaan kita yang malah terjerumus ke dalam
kemaksiatan. Sungguh disayangkan. Nah. Karena di zaman sekarang pemuda banyak
yang lagi sibuk dengan maksiat, kita sibuk dengan keimanan. Dengan apa? Dengan
cara mempelajari sekaligus merealisasikan ilmu agama kita. Yang kelak, jadilah
kita para pemuda Muslim sejati.
Kawan,
pertama-tama kita niatkan dan bulatkan tekad kita untuk bersama Islam ini.
Kemudian bergabung dengan organisasi-organisasi Islam yang tersebar di sekolah
atau kampus, Di sekolah contohnya kayak RoHis, di kampus ini nih yang (terlalu)
banyak organisasinya. Banyak banget! Ada HTI, LDK, dan waah pokoknya banyak
deh. Terserah kalian mau gabung yang mana, sesuka hati, sesuai dengan yang ada.
Jangan salah pilih, nanti kalo ngga sesuai dengan selera, rada-rada repot lagi
tuh. Setelah gabung, ikuti aja tuh kegiatan-kegiatannya. Dan rasakan dahsyatnya
kekuatan dan keasyikan yang dipakai dan didapat! Dan, tentunya pemuda-pemuda
harus punya sifat yang kayak gini nih untuk sukses menegakkan Islam.
Saat
kawan-kawan terkena penyakit “tua semangat”, pantang menyerah, harus ditanam
dalam diri kawan-kawan. Ini salah satu preventasi yang baik supaya bisa
semangat lagi. Biasanya para pemuda itu ngga semangat karena ngga berhasil
mulu, anggota-anggotanya kurang kompak, hambatan dunia, dan lain-lain deh.
Terus berjihad! Pohon pisang aja ngga rela mati sebelum menghasilkan buah.
Ironis banget kalo jiwa-jiwa para pemuda Muslim ini udah loyo duluan sebelum
nampak hasilnya. Ingatlah, berusaha hilangkan kata “menyerah” dalam diri. Atau
kalo susah ngilanginnya, tambahin kata “pantang” di depannya. Memang mustahil,
tapi ada Allah yang ngeliat, apa yang mustahil? Ayo, kuatkan diri dan iman
kawan-kawan.
"Orang
mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang
lemah, dan masing-masing mempunyai kebaikan. Gemarlah kepada hal-hal yang berguna
bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah menjadi lemah. …” (HR. Muslim)
Ingatlah
kisah Yakub (‘alaihissalam) saat menyuruh anak-anaknya mencari saudaranya Yusuf
(‘alaihissalam),
يَا بَنِيَّ
اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ
اللَّهِ إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
"Hai anak-anakku, pergilah kamu,
maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf, 12:87)
…
Di masa muda, kitapun mengalami
saat-saat yang berat,
Ketika terpuruk, tak ada satupun yang
datang.
Tak ada satupun yang memberikan dekapan
erat,
Dalam sunyi, kita lemas terlentang.
Mereka semua pergi tanpa menitipkan
sedikit kebahagiaan sebagaimana layaknya seorang teman,
Yang menolong tanpa diminta.
Yang memberikan tepukan bahu, saat kita
tertunduk lesu.
Masa muda sering menjebak kita dalam
situasi yang rawan,
Hingga sulit untuk membedakan mana
kawan dan mana lawan.
Lisan kita terkekang, ketika nama baik
ditikam dari belakang.
Bermacam sindiran datang mematahkan
semangat,
Kadang kita gamang, kadang kita
bertambah kuat.
Sesulit apapun masa yang akan ditemui,
Inilah proses yang memang harus kita
lalui.
…
Terkadang kita melihat gunung tinggi
aja kita udah kebayang kalo kita ngga mampu mendakinya. Padahal belum juga
dicoba tuh didaki *he he*. Itu hanyalah bayangan belaka aja, yang menyuruh kita
kalo kita itu udah bener-bener ngga bisa lagi itu didaki. Kawan, hilangin kata
“ngga mungkin” pada setiap hal yang banyak kemungkinan. Kita ini diciptakan
untuk menjadi khalifah. Menjadi khalifah, kawan. Bukan menjadi pecundang yang
menyerah sebelum melangkah. Maju! Buktikan kalo kawan-kawan bisa sampai puncak.
Buktikan nyali kawan-kawan! Hanya seorang pengecut aja yang ngga berani
melangkah, takut nyoba, takut salah. Terus! Nikmatilah, dan lihat betapa
terkejutnya disaat kawan-kawan ternyata udah di pertengahan perjalanan, dengan
berjalan penuh kehati-hatian dan terkadang berhenti sejenak untuk menghindar
dari bahaya. Dan tak lama lagi kawan-kawan bakalan ngeliat pojokkan tepi
gunung, padahal terlihat masih jauh di depan mata. Tapi kalo kawan-kawan tengok
ke belakang, lebih jauh bener tuh jaraknya. Mau balik sia-sia, mending terusin
aja. Ciptakan rasa penasaran yang tinggi untuk menerawang puncak kejayaan. Dan
saat kawan-kawan udah sampai di puncak, pasti lelah yang dirasa. Tapi itu rasa
bakalan hilang (beneran) saat kawan-kawan melihat indahnya puncak gunung itu.
Dan rasa lelah itu terbayar sudah dengan kepuasan yang didapat. Memang saat
kita mendaki kesuksesan harus punya persiapan. Dari skill, ilmu, keberanian,
dan lain-lain yang ter-amat penting untuk dipakai. And, keep rising! Seperti
semangatnya Musa (‘alaihissalam) yang Allah ceritakan di Al-Qur’an,
وَإِذْ قَالَ
مُوسَى لِفَتَاهُ لا أَبْرَحُ حَتَّى أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ
أَمْضِيَ حُقُبًا
“Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada
muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan
dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.” (QS. Al-Kahfi, 18:60)
Biasanya sih, penyebab gaje-gajenya
kelakuan pemuda sekarang itu karena jauhnya mereka dari Al-Qur’an. Ngga mau
belajar, membaca, sampai mengamalkan. Gimana yah, mereka menganggap itu
terkesan sebagai “kuno” gitu. Padahal, di dalam Al-Qur’an itu banyak
kunci-kunci untuk menjadi manusia yang bener-bener manusia. Lagian, mereka juga
baru main “nganggap” aja tuh, belum ada bukti dan pastinya.
...وَعَسَى
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا
وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:216)
Al-Qur’an ialah kalamullah yang
diturunkan oleh Nabi Muhammad (Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam) sebagai pedoman
hidup manusia. Beneran, bakalan selamat, orang-orang yang menjadikan Al-Qur’an
itu pedomannya 100% ngga ada keraguan.
Ketika Aisyah (radhiyallahu ‘anha) ditanya
tentang akhlak Rasulullah
(Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam), maka dia menjawab, "Akhlaknya adalah Al Qur'an." (HR. Abu Dawud dan Muslim)
لَقَدْ كَانَ
لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab, 33:21)
…
Di masa muda ini kita juga punya mimpi,
Dan kita menjaga agar tetap tersusun rapi.
Memenuhi kepala, menjadi semangat hidup,
Tak akan menyerah hingga mata kita tertutup.
Walau kadang kita harus gagal berkali-kali,
Bahkan semangat tak datang hingga berhari-hari.
Meski yang ada di hati sudah menggebu-gebu,
Namun harus bersabar agar tak terburu-buru.
ghidupkan mimpi butuh sebuah rencana matang,
Karena kita berbicara perkara jangka panjang.
Jika rincian data tak diolah dengan teratur,
Maka yang kita lahirkan hanya ide prematur.
Berdoa pada Allah dan niat hanya untukNya,
Agar kerja keras tak berubah jadi sia-sia.
Pada kejujuran dari hati yang paling dalam,
Kita bermuhasabah sepanjang siang dan malam.
…
So, kawan-kawan sekalian. Yuk jadikan Al-Qur’an
ini sebagai pedoman hidup kita semua. Ngga usah peduli dengan omogan orang
lain. Pokoknya stay focus lah ke
Allah. Ingatlah kawan, tujuan kita sebenarnya ialah surga. Ingat #DSAS (Dunia
Sementara, Akhirat Selamanya)!
“Ambillah kesempatan lima sebelum lima: mudamu sebelum tua, sehatmu sebelum sakit, kayamu sebelum melarat, hidupmu sebelum mati, dan senggangmu sebelum sibuk.” (HR. Al Hakim dan Al-Baihaqi)
Pakailah teknologi yang modern kayak sekarang
ini sebagai panduan kita untuk menjadi Muslim sejati. Toh, banyak kok yang bisa
dijadikan referensi dan relaksasi karakter kita. Ada www.dakwatuna.com, www.hidayatullah.com, yufid.com, www.arrahmah.com, dan masih banyak lagi deh
pokoknya. Biasanya kalo udah gabung organisasi ada grup onlinenya tuh. Kayak di
FB, LINE, sama WA. Come join aja
udah!
So, let’s go! Sekarang Islam tanggung jawab
kalian, tanggung jawab para pemuda kayak kita-kita ini. Tolong agama Allah ini.
Ingatlah kawan,
Perjuangan ada
di tangan pemuda,
Masa depan ada
di pundak pemuda,
Islam menang,
tergantung pemuda,
Teruslah
berjuang. Ingat, Allah bakal kasih special
surprise untuk kalian.
Oh iya, apakah kita memilih satu karakter aja
untuk menegakkan Islam ini? Ngga lah. Masih banyak kategori-kategori yang
sesuai dengan selera. Mungkin jadi aktivis, penulis, pendakwah, dan masih
banyak lagi deh.
Dan jangan lupa,
awali jalan jihad ini dengan “Bismillah”.
…
Kepada mereka yang di masa mudanya tak
menggantungkan nasib pada keterbatasan.
Mereka yang tidak lumpuh karena kemapanan.
Mereka yang berjalan dengan percaya diri di
tengah-tengah orang yang sombong.
Kepada mereka yang tergerak hatinya ketika melihat
ada saudaranya yang menggigil dan kelaparan.
Juga kepada mereka yang sabar atas kebahagiaan orang
lain.
Ingatlah!
"Kita tak pantas mati muda karena hidup
susah."
"Kita tak harus lupa diri hanya karena
gengsi."
"Kita berhak menjadi sehebat yang kita mau
selama Allah sebagai satu-satunya pembela."
Kita akan terus mewarnai sejarah,
Seperti yang pernah dilakukan oleh para pendahulu
kita.
Biar seluruh dunia tahu, bahwa kejayaan bangsa ini
bukan sekedar cerita masa lalu.
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain
ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain
yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa
selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan
juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka
(Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Komentar