WAHYU Article: Khusyu', Primary Muslim Soul

Ana yakin, ngga semua Muslim bisa khusyu’ dengan baik. Dan tentunya ngga selalu bisa khusyu’ setiap saat. Kenapa bisa?

Dari Abu Darda’ (radhiyallahu ‘anhu), bahwa Rasulullah bersabda,
“Hal pertama yang diangkat dari umatku ini adalah khusyu’, hingga engkau tidak melihat orang yang khusyu’ di tengah-tengah mereka” (HR. Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani)

Inilah fenomena kerasnya hati, keringnya air mata, dan hilangnya kepekaan terhadap-Nya. Yang disebabkan oleh dunia, yang perlahan-lahan melahap habis hati kita sampai relung hati kita ini penuh dengan dunia. Begitu mustahil kalo kita menghadap-Nya dengan baik tapi ngga kita bersihkan parasit dunia di hati kita ini. Gimana mau baik badan ini, kalo hati aja masih kotor.
"Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram pun jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa menjauhinya, maka ia telah membersihkan agamanya dan kehormatannya dan barangsiapa memasuki syubhat, ia telah memasuki keharaman, seperti halnya penggembala yang menggembala di sekitar batas (tanahnya), tidak lama ia akan jatuh ke dalamnya. Ingatlah bahwa setiap kepemilikan ada batasnya, dan ingatlah bahwa batas Allah ialah larangan-larangan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik seluruh tubuh akan baik jika ia rusak seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah dialah hati." (Muttafaq Alaihi)

Kekhusyu’an dalam sholat, dimaknai dengan fokusnya  cuman sholat. Pangkal kekhusyu’an ialah kelunakan dan kelembutan hati, ketenangan, ketundukan dan kepasrahan. Kalo hati khusyu’, badan pun mengikuti.

Potret kekhusyu’an generasi salaf ialah Ibnu Zubair (radhiyallahu ‘anhu). Kalo lagi sholat, karena semakin khusyu’nya beliau sampai-sampai ia bagaikan kayu. Tak bergerak, saat sujud pun sering dihinggapi burung-burung pipit.

And then, kenapa kita susah khusyu’? Penyebabnya yang pertama karena kita ngga mampu mengakhiri perbuatan keji dan munkar. Seyogyanya, “… Sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. …” (QS. Al-‘Ankabuut, 29:45). Kedua karena kita ngga dapat keberuntungan sempurna. Padahal, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,” (QS. Al-Mu’minuun, 23:1-2).

Dan tentunya hati yang pertama harus khusyu’, kalo badan aja yang khusyu’, itu namanya “Khusyu’ nifaq (Khusyu’ munafik)”. Diriwayatkan dari Abu Yahya, bahwa telah sampai kepadanya bahwa Abu Darda’ atau Abu Hurairah (radhiyallahu ‘anhuma) mengatakan, “Berlindunglah kepada Allah dari Khusyu’ nifaq.” Ditanyakan, apa itu? Ia menjawab, “Yaitu, tubuh terlihat khusyu’, namun hati tidak khusyuk.”

Gimana sih supaya kita bisa khusyu’? Resepnya:
-. Sadarilah kalo selama ini Allah ngeliat gerakan dan diam kawan-kawan saat sholat, juga bacaannya. Khusyu’ ngga cuman ada dalam sholat, tapi ini karakter spesial yang mencakup luas, dan pengaruhnya tercermin pada anggota tubuh yang lain.
-. Mengenal Asma-Nya, dengan sebenar-benarnya pengenalan.
-. Merasa kalo kita seolah-olah kita berada di bibir Neraka Jahannam, dan saat itu pula di depan mata ada surga. Dan seolah-olah berdiri di hadapan-Nya.
-. Menghayati, jika ini ialah ibadah yang terakhir.
-. Menghayati, jika kita ini hanyalah mayat hidup, yang berharap kepada-Nya
-. Coba lihat saudara kita di Palestina dan Suriah. Hayati, dan liatlah kita ini. Kita yang sekarang masih hidup tentram bisa sholat dengan baik, tapi saudara ktia di sana dengan bertaruh nyawa untuk sholat.
-. Pahami gerakan serta bacaan yang kita lakukan saat beribadah.
-. Hilangin semua pikiran duniawi. Ngga ada gunanya mikirin dunia lagi. Fokus.

Dan, selamat berkhusyu’. Moga kawan-kawan bisa khusyu’ semua. Aamiin.

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)