Dari
Abu Darda’ (radhiyallahu ‘anhu), bahwa Rasulullah bersabda,
“Hal
pertama yang diangkat dari umatku ini adalah khusyu’, hingga engkau tidak
melihat orang yang khusyu’ di tengah-tengah mereka” (HR. Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani)
Inilah
fenomena kerasnya hati, keringnya air mata, dan hilangnya kepekaan terhadap-Nya.
Yang disebabkan oleh dunia, yang perlahan-lahan melahap habis hati kita sampai relung
hati kita ini penuh dengan dunia. Begitu mustahil kalo kita menghadap-Nya
dengan baik tapi ngga kita bersihkan parasit dunia di hati kita ini. Gimana mau
baik badan ini, kalo hati aja masih kotor.
"Sesungguhnya
yang halal itu jelas dan yang haram pun jelas, dan di antara keduanya ada
hal-hal yang syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa menjauhinya,
maka ia telah membersihkan agamanya dan kehormatannya dan barangsiapa memasuki
syubhat, ia telah memasuki keharaman, seperti halnya penggembala yang
menggembala di sekitar batas (tanahnya), tidak lama ia akan jatuh ke dalamnya.
Ingatlah bahwa setiap kepemilikan ada batasnya, dan ingatlah bahwa batas Allah
ialah larangan-larangan-Nya. Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal
daging, jika ia baik seluruh tubuh akan baik jika ia rusak seluruh tubuh akan
rusak. Ketahuilah dialah hati."
(Muttafaq Alaihi)
Kekhusyu’an
dalam sholat, dimaknai dengan fokusnya cuman sholat. Pangkal kekhusyu’an ialah kelunakan
dan kelembutan hati, ketenangan, ketundukan dan kepasrahan. Kalo hati khusyu’,
badan pun mengikuti.
Potret
kekhusyu’an generasi salaf ialah Ibnu Zubair (radhiyallahu ‘anhu). Kalo lagi
sholat, karena semakin khusyu’nya beliau sampai-sampai ia bagaikan kayu. Tak
bergerak, saat sujud pun sering dihinggapi burung-burung pipit.
And then, kenapa kita susah khusyu’? Penyebabnya
yang pertama karena kita ngga mampu mengakhiri perbuatan keji dan munkar.
Seyogyanya, “… Sholat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. …” (QS. Al-‘Ankabuut, 29:45). Kedua karena
kita ngga dapat keberuntungan sempurna. Padahal, “Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,” (QS.
Al-Mu’minuun, 23:1-2).
Dan tentunya hati yang
pertama harus khusyu’, kalo badan aja yang khusyu’, itu namanya “Khusyu’ nifaq (Khusyu’ munafik)”. Diriwayatkan
dari Abu Yahya, bahwa telah sampai kepadanya bahwa Abu Darda’ atau Abu Hurairah
(radhiyallahu ‘anhuma) mengatakan, “Berlindunglah kepada Allah dari Khusyu’ nifaq.” Ditanyakan, apa itu? Ia
menjawab, “Yaitu, tubuh terlihat khusyu’, namun hati tidak khusyuk.”
Gimana sih supaya kita bisa
khusyu’? Resepnya:
-. Sadarilah kalo selama
ini Allah ngeliat gerakan dan diam kawan-kawan saat sholat, juga bacaannya.
Khusyu’ ngga cuman ada dalam sholat, tapi ini karakter spesial yang mencakup
luas, dan pengaruhnya tercermin pada anggota tubuh yang lain.
-. Mengenal Asma-Nya,
dengan sebenar-benarnya pengenalan.
-. Merasa kalo kita seolah-olah
kita berada di bibir Neraka Jahannam, dan saat itu pula di depan mata ada
surga. Dan seolah-olah berdiri di hadapan-Nya.
-. Menghayati, jika ini
ialah ibadah yang terakhir.
-. Menghayati, jika kita
ini hanyalah mayat hidup, yang berharap kepada-Nya
-. Coba lihat saudara kita
di Palestina dan Suriah. Hayati, dan liatlah kita ini. Kita yang sekarang masih
hidup tentram bisa sholat dengan baik, tapi saudara ktia di sana dengan
bertaruh nyawa untuk sholat.
-. Pahami gerakan serta
bacaan yang kita lakukan saat beribadah.
-. Hilangin semua pikiran
duniawi. Ngga ada gunanya mikirin dunia lagi. Fokus.
Dan, selamat berkhusyu’.
Moga kawan-kawan bisa khusyu’ semua. Aamiin.
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita
di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa
kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah.
Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini,
Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan
selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Komentar