WAHYU Article: Catatan Kecil Sang Hujan

Postingan ini bukan diketik ataupun dibuat oleh rintikan hujan. Melainkan hanya ana sang penulis yang memahami perasaan sang hujan dan mencoba menuangkannya lewat postingan ini. Sekaligus memberi jawaban kenapa kita dianjurkan membaca do’a saat mulainya turun hujan. Yaa, selamat membaca.

Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).(QS. Al-Furqoon, 25:48-50)

Untuk: Kaum manusia
Wahai manusia sekalian, aku sang hujan yang ingin memberikan kabar gembira bagi kalian. Ya, kabar gembira! Aku datangkan kehidupan untuk penduduk bumi ini. Aku datangkan berbagai manfaat dari hasil jerit payah pengumpulan kami-kami ini. Aku dibantu sang angin untuk menyatukan kami, dan pada akhirnya kami terbentuk menjadi satu kesatuan, aku turun bersama kawan-kawanku yang lain ke bumi Allah ini,  untuk kalian agar bisa menikmati tumbuhan yang subur menghijau, mata air yang segar, dan kesejukkan lahir dan batin. Tetapi, kenapa kalian bersikap masif terhadap kami? Kenapa kalian menganggap kami sebagai keburukan? Kalian menolak kedatanganku dengan berbagai macam cara yang aneh-aneh, berbagai macam cara yang emosional dan atau tidak sesuai dengan tuntunan Islam

Ketahuilah wahai manusia, aku diutus oleh Allah. Kontrakku terhadap Allah hanyalah menurunkan kehidupan dari hujan. Dan itu kulakukan dengan setia sampai sekarang. Sebegitu teganya kah kalian terhadapku ini? Apakah kalian (wahai manusia) tak menghargai jerit payahnya terbentuknya aku beserta kawan-kawanku ini?

Berhati-hatilah kalian (wahai manusia) saat mengejekku. Karena aku ialah ciptaan Allah yang penting untuk kehidupan kalian. Jika kalian mengejekku, Allah pun terkena imbasnya. Berhati-hatilah kalian, bisa jadi aku akan menurunkan azab bagi kalian, jika Allah mau. Aku ganti hujan air ini menjadi hujan tanpa henti, hujan petir, hujan asam, hujan batu, dan mungkin hujan es. Dan mungkin aku diutus supaya tidak usah datang untuk menghujani kalian semua. Dan sekali lagi, jika Allah mau.

Masih ada diantara kalian (wahai manusia) yang beriman. Silahkan kalian mengejek kami! Nanti pada saatnya orang-orang beriman yang Allah sayangi telah pergi, mungkin kalian akan merasa puas dengan turunnya azab dari-Nya.

"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?" (QS. Al-Waaqi'ah, 56:68-70)

Teruntuk kalian (wahai orang-orang beriman, pilihan Allah), terima kasih telah menghargai jerit payah kami untuk memberikan rahmat kepada kalian semua. Aku tahu kalian semua mengharapkan kedatanganku, dan betapa bahagianya aku melihat kalian berbahagia saat aku datang. Semoga Allah memberikan rahmat dan kebaikan bagi kalian (orang-orang beriman pilihan Allah), dan Allah ampuni kesalahan-kesalahan kalian.

Tertanda:
Hujan

“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nuur, 24:43)

And then, gimana supaya kita mensyukuri datangnya hujan? Yaa, paling minimal dengan baca do’a:

“Allahumma shoyyiban nafi’a”
Ya Allah curahkanlah hujan yang bermanfaat (HR. Bukhari – Muslim)

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)