“Dialah yang meniupkan angin
(sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air
yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang
mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk
Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami
telah mempergilirkan hujan itu di
antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan
manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).” (QS. Al-Furqoon, 25:48-50)
Untuk:
Kaum manusia
Wahai manusia sekalian, aku sang
hujan yang ingin memberikan kabar gembira bagi kalian. Ya, kabar gembira! Aku
datangkan kehidupan untuk penduduk bumi ini. Aku datangkan berbagai manfaat
dari hasil jerit payah pengumpulan kami-kami ini. Aku dibantu sang angin untuk
menyatukan kami, dan pada akhirnya kami terbentuk menjadi satu kesatuan, aku
turun bersama kawan-kawanku yang lain ke bumi Allah ini, untuk kalian agar bisa menikmati tumbuhan yang
subur menghijau, mata air yang segar, dan kesejukkan lahir dan batin. Tetapi, kenapa
kalian bersikap masif terhadap kami? Kenapa kalian menganggap kami sebagai
keburukan? Kalian menolak kedatanganku dengan berbagai macam cara yang
aneh-aneh, berbagai macam cara yang emosional dan atau tidak sesuai dengan
tuntunan Islam
Ketahuilah wahai manusia, aku
diutus oleh Allah. Kontrakku terhadap Allah hanyalah menurunkan kehidupan dari
hujan. Dan itu kulakukan dengan setia sampai sekarang. Sebegitu teganya kah
kalian terhadapku ini? Apakah kalian (wahai manusia) tak menghargai jerit
payahnya terbentuknya aku beserta kawan-kawanku ini?
Berhati-hatilah kalian (wahai
manusia) saat mengejekku. Karena aku ialah ciptaan Allah yang penting untuk
kehidupan kalian. Jika kalian mengejekku, Allah pun terkena imbasnya.
Berhati-hatilah kalian, bisa jadi aku akan menurunkan azab bagi kalian, jika
Allah mau. Aku ganti hujan air ini menjadi hujan tanpa henti, hujan petir,
hujan asam, hujan batu, dan mungkin hujan es. Dan mungkin aku diutus supaya
tidak usah datang untuk menghujani kalian semua. Dan sekali lagi, jika Allah
mau.
Masih ada diantara kalian
(wahai manusia) yang beriman. Silahkan kalian mengejek kami! Nanti pada saatnya
orang-orang beriman yang Allah sayangi telah pergi, mungkin kalian akan merasa
puas dengan turunnya azab dari-Nya.
"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari
awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami
kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?"
(QS. Al-Waaqi'ah, 56:68-70)
Teruntuk kalian (wahai
orang-orang beriman, pilihan Allah), terima kasih telah menghargai jerit payah
kami untuk memberikan rahmat kepada kalian semua. Aku tahu kalian semua
mengharapkan kedatanganku, dan betapa bahagianya aku melihat kalian berbahagia
saat aku datang. Semoga Allah memberikan rahmat dan kebaikan bagi kalian
(orang-orang beriman pilihan Allah), dan Allah ampuni kesalahan-kesalahan
kalian.
Tertanda:
Hujan
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian
mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan
Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan.” (QS.
An-Nuur, 24:43)
And then, gimana supaya kita mensyukuri
datangnya hujan? Yaa, paling minimal dengan baca do’a:
“Allahumma shoyyiban nafi’a”
Ya Allah curahkanlah hujan
yang bermanfaat (HR. Bukhari – Muslim)
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita
di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa
kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah.
Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini,
Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan
selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Komentar