WAHYU Article: Another Hardest Journey for Muslim

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, ‘Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir’. Ibnu Umar berkata: ‘Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati’” (HR. Bukhori)

Orang asing”. Kawan-kawan pasti mengenal gimana sih rasanya jadi orang asing itu. Gimana rasanya itu dikacangi, gimana rasanya itu dicaci, gimana itu rasanya didzolimin, dan dimana yang lainnya yang menyakiti hati. Di dalam Islam, Islam-lah yang asing. Mengapa bisa asing? Coba lihat disekitar. Banyakkah yang menegakkan Islam secara kaffah? Simpelnya sih yaa gitu, tapi sebenarnya masih terlalu banyak contoh-contoh yang lain. Kawan-kawan cari sendiri aja deh. Muslim, sekarang ialah tawanan orang-orang di bumi. Entah apakah kita akan selamat atau ngga untuk kembali ke surga-Nya. Alangkah baiknya kata-kata seorang penyair ini:

Palingkan hatimu pada apa saja yang kau cintai
Tidaklah kecintaan itu kecuali pada cinta pertamamu
Yaitu Alloh jalla wa ‘ala
Berapa banyak tempat tinggal di bumi yang ditempati seseorang
Dan selamanya kerinduannya hanya pada tempat tinggalnya yang semula
Yaitu surga

Maka dari itu, hal ini seharusnya dijadikan supaya hati kita ini senantiasa bertaubat dan tawadhu kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Kita gantung hati kita ke Allah, entah itu kecintaan, harapan, rasa cemas, dan ketaatan. Otomatis hati kita pun akan selalu terkait dengan jannah-Nya. Mereka mengetahui surga tersebut seakan-akan berada di depan mata mereka. Di dunia, mereka kayak orang asing atau musafir. Orang yang berada pada kondisi begini, tidak akan merasa senang dengan kondisinya sekarang. Karena orang asing ngga bakal merasa senang kecuali setelah berada di tengah-tengah keluarganya. Sedangkan musafir akan senantiasa mempercepat perjalanan agar urusannya segera selesai.

Hakikatnya, “Datang numpang ke dunia (jadi tamu), kemudian pergi”. Kematian akan menimpa setiap orang. Jadi, setiap orang wajib untuk memberikan perhatian pada dirinya. Musibah terbesar yang menimpa seseorang adalah kelalaian tentang hakikat ini, kelalaian tentang hakikat dunia yang sebenarnya. Kalo Allah memberi nikmat sehingga bisa memahami hakikat dunia ini kalo dunia adalah negeri yang asing, negeri yang penuh ujian, negeri tempat berusaha, negeri yang sementara dan ngga kekal, niscaya hati ini akan menjadi sehat. Adapun jika lalai tentang hakikat ini maka kematian dapat menimpa hati. Yah, semoga Allah menyadarkan kita semua dari segala bentuk kelalaian. Aamiin.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Islam ini muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula. Maka beruntunglah orang asing itu.”. Kemudian ada yang bertanya, “Siapakah orang asing itu?” Rasulullah menjawab “Mereka yang menegakkan kebenaran ditengah-tengah kebathilan.” (HR. At-Tirmidzi)

In Syaa Allah, akan ana lanjutkan di postingan berikutnya dengan pembahasan yang lebih intensif sedikit dari postingan sebelumnya (ini).

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)