Na’am.
Fenomena akhir zaman inilah yang banyak orang-orang ngga nyadar betapa ngerinya
ini. “Waktu”, predator tanpa darah. Nikmat dunia udah berhasil mempercepat
waktu dengan rutinitas dan khayalan belakanya
Gimana
ngga ngeri ya, saat kita asik lagi begini tau-tau udah jam begitu. Kita
pagi-pagi jogging, enak-enak dinikmati tau-tau udah mau siang. Saat kita lagi
kuliah, asyik-asyik nuntut ilmu tau-tau udah selesai. Pas kita mau bermajelis,
tau-tau udah selesai. Kita lagi ngerjain ini tau-tau udah masuk waktu sholat.
Kita lagi sekolah di SMA, ngga terasa tau-tau udah mau lulus. Dan masih banyak
lagi deh contohnya.
Ana
kepikiran sama orang-orang yang di masa mudanya dimanfaatin untuk berfoya-foya.
Kira-kira gimana itu ya? Pas tobat, baru nyadar dan kepengen kembali ke masa
mudanya lagi, untuk memperbaiki apa yang dulu rusak-rusak. Pas muda
santai-santai aja, pas tua baru nyadar. Astaghfirullah, moga kita dapat menjauh
dari sifat ini.
Jadi
gimana solusinya, supaya kita bisa mengejar waktu? Caranya yaa jangan
buang-buang waktu. Ada kegiatan yang ngga penting, mending ngga usah dilakukan.
Gunakan waktu sebaik-baiknya, dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, In Syaa
Allah pasti terasa berkahnya. Me-manage kegiatan kita apa-apa aja yang mau
dilakuin, pokoknya gitu deh. Intinya jangan buang-buang waktu dengan hal yang
ngga penting.
Memang
betul pepatah orang-orang Arab nih, “Waktu itu kayak pedang, memotong atau
dipotong.”. Maka dari itu, gunakan sebaik-baiknya, karena waktu ini terlalu
berharga untuk dibuang-buang. Sedikit demi sedikit, tiap detik waktu bakalan
terbakar karena semakin berlalu
Simplenya
sih, kita ini kayak sebuah buku. Kita nulis sesuai urutan, kalo udah / penuh,
ke halaman selanjutnya. Begitu terus sampai lembaran kosong udah ngga ada dan
penuh dengan tulisan. Saat itu pula akhir hidup kita.
Kalo
pengen jelasnya, coba baca-baca artikel ana yang semisal dengan curhat ana ini,
“The Forgotten Moments”
Di akhir artikel ini, jangan
lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di
negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan
senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim
Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan
aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula.
Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Komentar