Padahal,
semuanya kan cuman titipan dari Allah tuh. Kenapa kita sampai mikir
pusing-pusing supaya bisa memuihkannya? Kenapa sampai mati-matian dapet yang
ngga akan kita bawa mati? Kalo Allah mau, bakal Allah hilangin itu benda dari
dunia.
اعْلَمُوا
أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ
وَتَكَاثُرٌ فِي الأمْوَالِ وَالأوْلادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ
نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي
الآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا
الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para
petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning
kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan
dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadiid,
57:20)
Mereka
pengen kaya, pengen bagus diliat orang. Tapi dia lupa kalo semua itu punya
Allah.
Anak Adam
berkata: "Hartaku... hartaku..." Nabi Saw
bersabda: "Adakah hartamu, hai anak Adam kecuali yang telah kamu
belanjakan untuk makan atau membeli sandang lalu kumal, atau sedekahkan lalu
kamu tinggalkan." (HR. Muslim)
Berhati-hatilah,
kawan. Harta itu salah satu faktor pemicu timbulnya ujian yang bikin kaget.
Kenapa kaget? Abis datangnya ngagetin –hehe-. Coba liat orang-orang disekitar.
“Bagi tiap
sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah
harta-benda.” (HR. Tirmidzi)
Hadits riwayat Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah bersabda:
“Seandainya anak cucu Adam mempunyai
dua lembah harta, tentu ia masih menginginkan yang ketiga. Padahal yang
memenuhi perut anak cucu Adam hanyalah tanah. Dan Allah menerima tobat orang
yang mau bertobat.” (Shahih Muslim
No.1737)
Yah,
begitulah sifat manusia. Yang ngga pernah puas terhadap apa yang udah kita
punya. Semoga Allah mengampuni kita semua, aamiin.
Cukupilah
suatu hal keduniaan yang selama ini kita kejar, yang hakekatnya tak akan kekal
selamanya. Batasi problem ini dengan qona’ah. Sungguh, betapa tentram hati kita
jika kita slalu merasa cukup.
“Sungguh
beruntung orang yang telah memeluk Islam, dan diberi rezeki yang cukup, serta
Allah membuatnya qana’ah (merasa cukup) dengan apa yang telah diberikan-Nya.” (HR. Muslim, No. 1054, dari Abdullah bin
‘Amr bin al’-Ash)
Dan,
cukuplah kita ini memperkaya hati kita dengan ilmu dan amal. Karena cuman
inilah yang bikin hati orang-orang sholeh jadi tentram.
“Yang
dinamakan kekayaan bukanlah
banyaknya harta-benda tetapi kekayaan
yang sebenarnya ialah kekayaan
jiwa (hati).” (HR. Abu Ya'la)
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita
di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa
kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah.
Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini,
Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan
selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Komentar