WAHYU Article: Ganteng dan Cantik Dibawa Mati, Bisa?

Kawan, izinkan ana untuk bertanya ke kawan-kawan semua. Apakah kalian yang sebagai Muslim ini percaya kalo kecantikan dan kegantengan ini bisa dibawa mati? Tentu, kawan-kawan akan menjawab “ngga mungkin” kan. Udah, itu aja sih yang ana mau tanyain tadi.

Tentu kita udah tau kalo kecantikan dan kegantengan kita ini ngga bakal dibawa mati. Tapi, kenapa masih banyak orang yang mati-matian mempercantik / memperganteng diri? Apa sebenernya tujuan mereka? Jawabannya cuman 1. Apa itu? Yaitu, “Hati mereka, tertuju kepada makhuk dunia (manusia), bahagia yang sementara dan sengsara di akhirat”. Astaghfirullah, semoga Allah menghindarkan kita semua dari sifat yang satu ini. Aamiin.

Ana yakin tuh. Mereka kalo udah kayak gitu, kalo kita liat yaa happy-happy banget. Tapi sayangnya, aqidahnya tertekan. In-stabilitas emosional pun sering terjadi. Sensitif banget kalo dibilangin “jelek”, dan kata-kata negatif lainnya. Karena yaa itulah, mau tampil menarik mulu, untuk mencari ridho manusia. Hidup diekspos mulu, ngejar trend. Ngga lama mengarah ke the end of line tuh. Itupun kalo ada yang happy-happy tanpa emosinya terganggu, di akhirat ditunggu Allah tuh.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

 “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.” (QS. Luqman, 31:33)

Semua akan kembali kepada-Nya, kawan. Apalah gunanya mengejar suatu hal yang ngga dibawa mati ini? Lihatlah! Orang lain yang dulu semasa hidupnya cantik / ganteng, tapi sekarang jasadnya telah terbungkus kain kafan dan dikuburkan. Apa di dalam akan tetap utuh? Tidak akan, kecuali mereka yang Allah tetapkan sebagai kekasih-Nya. Mereka (hamba dunia) jasadnya In Syaa Allah akan membusuk, penuh belatung dan bertahun-tahun kemudian akan menjadi tulang-belulang saja. Lihatlah! Ada diantara mereka yang mengejar kecantikan / kegantengan, tiba-tiba terkena insiden kritis (misalnya tabrakan), dan anggota badan yang ia bangga-banggakan lecet atau bahkan hancur, apalah yang mau ia perbuat. Lihatlah! Ada diantara mereka yang mengejar kecantikan / kegantengan, tiba-tiba terkena kecelakaan kosmetik (misalnya produk palsu), dan anggota badan yang ia bangga-banggakan lecet atau bahkan hancur pula, apalah yang mau ia perbuat. Semua itu akan kembali kepada Allah, kawan. Apalah gunanya mengejar yang begituan, tapi Allah tak pula dikejar? Disapa dengan azab Allah baru tau rasa.

Cukup, akhirilah skenario percantikkan / pergantengan diri. Kethuilah kawan, yang Allah liat dari diri kita itu hanyalah amal kita, bukan  cantik / ganteng kita. Sekarang alihkan dunia kawan-kawan semua ke Allah. Milik-Nya lah semua ini. Ana yang termasuk mantan pelaku perganteng diri ini telah insyaf, maka insyaflah kawan-kawan semua. Cantik / ganteng udah Allah takarin tuh saat kita mulai lahir ke dunia, tinggal kita nyikapin gimana hal ini ngga akan terjadi perkara maksiat.

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini, Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)