Kalo
pepatah Amerika, waktu itu ialah uang. Wah, ntar kalo lama-lama jadi mata
duitan tuh –hehe-. Tapi kalo pepatah Arab, waktu itu ialah pedang. Memotong
atau dipotong. Toh, ngeri kalo. Suatu pilihan kita sendiri mau memotong waktu
atau dipotong waktu. Contoh saat kita saat berperang, kalo kita diam aja ngga
ngelakuin apa-apa, kena hantam musuh tuh. Contoh lain saat kita baru selesai
ngelakuin suatu kerjaan atau pelajaran kuliah, tapi saat itu juga udah
pertengahan di waktu sholat (terhitung misalnya waktu Dzuhur itu jam 12:00 –
15:17, dianya pulang jam 14:33). Karena dianya suka nunda-nunda, tau-tau ada
kerjaan mendadak datang yang dimana ini memakan waktu 3 jam. Dan pada akhirnya
kelebekan deh. Contoh lain yang agak friendly itu saat kita lagi masak, kalo
kita ngga tanggap yaa bakal gagal masakannya tuh (minimal hangus lah, kecuali
kalo masak air beda lagi –hehe-).
Tapi
sayangnya, banyak yang menyia-nyiakan perkara ini. Banyak yang ngga bersemangat
pula saat ngadep kepada-Nya saat momen ini, banyak yang tertipu. Yang lebih
parah lagi saat tiba-tiba sakit. Mau ibadah jadi sulit, jadinya kapok deh ngga
bisa luangin waktu sebelum sakit. Eeh tapi pas udah sehat, disia-siain. Wah
gimana tuh?
“Ada
dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari)
Saat
itu padahal kesempatan emas untuk kita full-kan waktu kita ke Allah, tapi
sayangnya banyak yang melupakannya. Nanti pas udah ngga bisa ngapa-ngapain lagi
(kayak full-time kerjaan, dan sakit keras (mau mati)), ntar episode artikel ini
pindah ke artikel ana yang berjudul "Disaat Keranda Mayat Menjemput" episode 1 dan 2 ini. Bukan kapok di dunia lagi tuh,
di akhirat udah diwanti-wanti malah.
حَتَّى
إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
لَعَلِّي
أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ
وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
dibangkitkan. (QS. Al-Mu’minuun,
23:99-100)
Maka dari itu, mari kita introspeksi diri berjamaah. Udah berapa
banyak waktu luang yang kita abaikan untuk bersama-Nya. Ana yang sebagai
penulis artikel ini juga sering ngelupain hal ini. Maka dari itu, mari bersama
kita mengingatkan diri ini.
Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita
di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas, bisa
kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah.
Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, dan juga negara kita ini,
Indonesia. semoga Allah menguatkan aqidah kita dan mereka (Muslim Rohingya) dan
selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
Oh iya. Yang mau temanan
sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_
Komentar