WAHYU Article: “…Jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. …”

Apa yang terlintas pas ngeliat foto di samping ini? Yaa, ada seorang lelaki yang memakai benda sejenis tongkat yang menopang kaki kirinya pergi ke barisan orang yang Sholat. Itu saja? Tidak. Foto ini tentunya dapat mengetuk tajam hati kita. Kita yang selama ini masih diberi kenikmatan yang cukup bahkan lebih, tapi masih ogah-ogahan untuk beribadah. Jangankah beribadah, bersyukur pun jarang.

Foto ini ana dapet saat hari Rabu, 21 Januari 2015. Kebetulan juga saat itu ana masih kelas 3 SMA, sekolah asrama di Tenggarong Seberang. Dengan kebiasaan ana saat hari Selasa – Kamis, dan Sabtu pergi les ke Tenggarong. Sebelum Ashar, udah di sana. Pulang lesnya sebelum Maghrib, balik ke asramanya kadang sebelum Isya atau setelahnya.

Saat Sholat Maghrib ana singgah di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, saat itu pula ana melihat sosok orang ini. Ana tertegun, terpukul, akhirnya ana abadikan foto ini. Itung-itung buat renungan.

Yah. Inilah kehidupan. Kadang kita sedang lalai dengan dunia, tau-tau Allah nyuguhin kita dengan pemandangan yang kayak gini. Dia gigih untuk beribadah, kita malah gigih bermaksiat. Dia ikhlas dengan kondisi dia yang kayak gitu, kita yang belum kayak gitu kondisinya udah nolak mentah-mentah seakan ngga mau kayak gitu. Lha kalo itu udah kejadian?

Kita bawa Positif Thinking dulu pada diri ini. Bukan Allah yang nyakitin kita, tapi kita sendiri yang nyakitin diri. Kita dikasih anggota badan bagus-bagus, malah dipakai untuk maksiat. Kita sendiri yang nyakitin diri. Jika Allah berkehendak, mungkin Allah akan mengambil salah satu organ tubuh penting kita, yang selama ini kita pakai, tapi ngga pernah disyukuri. Kita sendiri yang nyakitin diri. Dikala kita udah melampaui batas kemaksiatan, Allah bakal ngasih azab ke kita, sebagai akibat dan balasan dari perbuatan kita. Kita sendiri yang nyakitin diri. Pas udah kejadian, nyesel di akhir. Nengok orang yang rajin Sholat ke Masjid, baru kepikiran “Ya Allah, kenapa ana dulu ngga kayak gini?”. Yaa syukur-syukur udah tobat, alhamdulillah. Tapi yang udah kejadian malah lanjut maksiat? Di akhir cerita, akan menyesal sepanjang hayat. Kita sendiri yang nyakitin diri. Kadang kita jarang betul. Punya badan lengkap, ada temen maksiat kita ingetin, “Azab Allah itu pedih lho.”. Bilangin juga kalo kita kena azab yang ngilangin anggota badan kita sambil nyontohin nanti bakal begini dan begini. Kita jarang dakwah, tapi Allah masih sayang sama kita. Momen-momen terburuk bagi kita ini sebenarnya cukup tajam juga sih, contohnya: “saat amal cacat dan masih ogah-ogahan beribadah, tapi nikmat dan rahmat Allah masih mengalir ke kita dengan lancar.”.

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS. Ibrahim, 14:34)
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman, 55:13)

Yaa. Kita bawa Istighfar diri kita ini. Udah berapa banyak dosa yang dilakukan, yang bersumber dari anggota badan kita. Yuk mari kita insyaf rame-rame, tobat jamaah, dan menyadari kalo salah satu nikmat dan rahmat yang berupa jasad yang lengkap, yang Allah kasih ini sebenarnya untuk kita syukuri. Semoga kita makin istiqomah untuk bersyukur dan beribadah kepada-Nya. Aamiin.

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, semoga Allah menguatkan aqidah mereka dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

And last, keep in touch di blog ini ya. Selama Ramadhan, ana punya “gebrakan” baru nih selama bulan Ramadhan.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)