WAHYU Article: Sederhana dalam Makanan

Makanan favorit kalian apa nih? Spaghetti? Pizza? Kebab Turki? Atau makanan mewah lainnya? Tergantung selera yaa. Kalian saat makan suka nambah? 1 piring? 2 piring? 5 piring? Jawab di hati aja yaa. Hey tau ngga, kalo saat makan juga harus sederhana dan cukup? Kalo berlebihan dalam makan bisa jadi berlebihan dalam  sikap & perilaku.

Misalnya, ana punya pizza yg ana beli dari Prancis yg dianter ke kampung halaman ana di Indonesia. Eii, jauh amat ya nganternya. Pas lagi makan, teman ngeliat nii mau minta ceritanya. Tapi karena itung-itung ni Pizza mahal + ordernya jauh bangeeet, ana misahkan diri deh. Sombong deh.

Terus contoh lain, ana punya 4 bungkus nasi goreng. Habis traweh harusnya makan 1 bungkus ni, makan 3 bungkus malah. Target waktu sebelum sholat Isya + Tarawih, 3 bungkus kasih teman pas habis trawehan. Sisanya untuk ana makan, pas habis trawehan. Tapi nyatanya, teman ngga ada datang mau ngambil. Eeh, tau-taunya habis makan pada datang teman ana tuh. Jreeng. Paham sendiri kn. :D

Kalo dalam Qur’an, surah Al-A’raf ayat 31 udah dijelasin dalam firman-Nya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Eeh. Ternyata dalam berpakaian juga lho harus yg indah pas ke Masjid, tapi tentunya jangan berlebihan. Bisa jadi kena Riya’ pula nanti. Yg berpakaian ana bahas nanti yh.

Ada hadits yg menjelaskan hal ini juga lho. Seperti yg diriwayatkan dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits mu'allaq menurut Bukhari.

Toh, hayoo. Mulai sekarang berubah deh. Bisa jadi pas saat dalam keadaan berlebihan, kita jadi sombong, boros, dan berpeluang besar melupakan nikmat Allah yg udah ngasih kita makanan ini. So, keep in touch dengan kesederhanaan. Kalo ada orang yg ngumpani kita dengan makanan yg berlebihan pula, jangan diikuti. Tegur lh, minimal dengan artikel ini *hehe*. Kalo ngga mau, tungguin aja. In Syaa Allah dia bisa berubah kok, karena untuk berubah harus melewati tahap processing.

Di akhir artikel ini, jangan lupa doain ya, semoga saudara Muslim kita di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, semoga Allah menguatkan aqidah mereka dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.

And last, keep in touch di blog ini ya. Selama Ramadhan, ana punya “gebrakan” baru nih selama bulan Ramadhan.

Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja ya di:
LINE: wahyu.km_

Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)