Menghitung kembali setiap Nafas
Dari setiap nikmat yang kita dapat dengan bebas
Manifestasi fatamorgana dunia yang akan segera menjadi ampas
Manifestasi fatamorgana dunia yang akan segera menjadi ampas
Merampas sisa nafasku yang akan berhenti dibatas waktu
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku yang masih senang merengguk nikmat kebebasan semu
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini
Jangan ada derai air mata
Karena kepergiaanku menempuh puncak impian
Jangan ada derai air mata
Karena kepergiaanku menempuh puncak impian
dan wafatku akan menyandang bulu dan sayap laksana malaikat
meninggalkan manifestasi fatamorgana dunia yang hitam pekat
meninggalkan manifestasi fatamorgana dunia yang hitam pekat
Bila tiba saatnya, hentikanlah semua percikan duka atas kepergianku …
Yah. Itulah salah satu potongan lagu hip-hop syair dari
bang Salameh Hamzah *Jazzakallahu Khairan ya, bang*. Singkat cerita, syair ini
mengingatkan ketika ajal kematian kita datang menjemput. Sementara pas disaat
itu pula kita masih sibuk. Contohnya seperti sibuk kerja kantoran, sibuk dalam
organisasi, sibuk dalam mengurus rumah. Yang lebih parah, saat itu pula kita
tak memikirkan bagaimana dosa kita. Gimana ngga serem ya? Kita yang lagi asyik
sama dunia, tau-tau dijemput oleh-Nya.
Pun, kita ngga pernah tau kapan terjadi kematian. Kita tidak
tau takdir kita dan orang lain bagaimana. Yang saat mau ikut halaqah katanya “Lagi
sibuk, besok aja”, tau-tau besok udah ngga ada. Yang hari ini mau mimpin rapat,
sebelum mulai udah ngga ada duluan. Yang hari ini bilang “Besok aku tobat udah”,
tau-tau malamnya udah ngga ada. Kita tidak tau kapan kita mati, dimana kita
mati, bagaimana kita mati. Hanya Allah yang tau.
”Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan
tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang
ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok. Dan tiada
seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman, 31:34)
Karena
yang mengetahui hanyalah Allah, jadi janganlah kita hanya bersantai ria
menikmati dunia, tau-tau kita diambil saat bermaksiat. Yuk! Mulai sekarang,
tobatlah. Yang sholatnya masih males-malesan, jadi lebih semangat. Yang
ibadahnya level bawah tanah, ditinggiin sampai mencakar langit. Kita balapan
sama dosa-dosa kita, be the best position
from our sin lah. Nanti, pas kita udah jadi sosok yang sholeh / sholehah, saat
itu pula nyawa kita diambil, In Syaa Allah kita khusnul khotimah.
Ingetin
juga temen-temen kita yang lain soal ini. Semoga mereka bisa kembali ke
jalan-Nya. Aamiin.
Ooh
iya, artikel ini masih ada lanjutannya lho. Stay tuned ya, untuk mendapatkan
episode selanjutnya.
Di akhir artikel, ana selalu ingetin
saudara Muslim kita ni. Doain ya, semoga saudara
kita yang di Palestina, Suriah, Mesir, dan di negara lain yang sedang tertindas
bisa kuat menegakkan kalimat Allah, dan senantiasa selalu dalam lindungan
Allah. Kita doain juga saudara Muslim Rohingya kita, semoga Allah menguatkan
aqidah mereka dan selalu dalam lindungan Allah pula. Aamiin.
And last, keep in touch di blog ini ya. Selama Ramadhan,
ana punya “gebrakan” baru nih selama bulan Ramadhan.
Oh iya. Yang mau temanan sama ana di medsos, langsung aja
ya di:
LINE: wahyu.km_
FB: Wahyu Kharisma M
Komentar