Tips Belajar Agama yang Efektif di Sela-sela Perkuliahan


picsart_07-29-01763121333.jpg
Ada beberapa sebab mengapa saya ingin membuat artikel ini. Selain untuk membantu teman-teman saya (dan orang lain yang membacanya) agar bisa belajar agama dengan baik, artikel ini juga hadir sebagai sarana untuk menuangkan beberapa ide yang sudah cukup lama tertahan di dalam pikiran saya, serta untuk menegur diri saya sendiri.

Agar perencanaan dalam mempelajari agama dengan syar'i bisa berjalan dengan baik, kita perlu memperhatikan apa saja kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan sebagai seorang mahasiswa. Dan manajemen waktu sangat berperan aktif disini.

Dengan manajemen waktu, kita bakal bisa menentukan skala prioritas dari seluruh kegiatan yang kita lakukan selama 24 jam, dan kita bakal mampu menganalisa kegiatan-kegiatan apa saja yang ngga berfaedah serta memangkas banyak waktu. Dengan ini pula kita bakal bisa membuat jadwal kegiatan yang harus kita lakukan sebagai seorang Muslim dan seorang mahasiswa dengan baik, tanpa membuang-buang waktu ان شاء الله.

Sebagai pengingat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." [Hadits Ibnu Majah Nomor 4160]


PERHATIAN!

Isi artikel dapat berubah sewaktu-waktu karena masih banyak poin yang hendak dibahas namun terkadang lupa saat ingin menulisnya disini. Artikel ini dibangun atas dasar pengalaman saya sendiri & arahan dari Kak Gema. Mungkin apabila teman-teman semua mempunyai saran yang bagus, silahkan lapor lewat kolom "Kritik dan Saran" di tab yang berada di pojok kanan atas bagian blog. Terima kasih. :)


Melihat Skala Prioritas

IMG_20140208_173527
Agar waktu tak banyak terbuang sia-sia, maka perlu bagi kita untuk memantau kembali prioritas dari masing-masing kegiatan.
Sebuah langkah pertama yang sangat mempengaruhi perencanaan kegiatan setelahnya, skala prioritas mencakup berbagai aktivitas dari perkuliahan hingga mengurus diri (bersih-bersih, makan, dsb) dan dari yang sangat penting hingga ngga penting sama sekali. Tugas kita disini ialah menganalisa kembali aktivitas yang kita lakukan, seperti mengurangi jangka waktu aktivitas yang ngga penting sama sekali (atau bahkan menghilangkannya), dan mempersingkat jangka waktu aktivitas yang penting. Di bawah ini ialah contoh jadwal kegiatan sebelum diubah:
  • Shubuh
    • Bangun tidur.
    • Bersiap-siap pergi ke langgar untuk sholat shubuh.
    • Membaca Al-Qur’an.
    • bersih-bersih.
  • Pagi
    • Memasak makanan.
    • Bersiap-siap untuk pergi kuliah.
    • -----KULIAH-----
  • Siang
    • Makan siang.
    • Istirahat siang.
  • Sore
    • Bersiap-siap pergi ke langgar untuk sholat ashar.
    • Membaca dzikir petang.
    • Mengerjakan tugas, bermain, melakukan pekerjaan acak, jalan.
    • Bersih-bersih diri dan bersiap-siap untuk pergi ke kajian.
     Maghrib - Isya menghadiri kajian. Jika tidak ada kajian,
  • Maghrib
    • Bersiap-siap pergi ke langgar untuk sholat maghrib.
    • Membaca Al-Qur'an.
    • Memasak.
  • Malam
    • Bersiap-siap pergi ke langgar untuk sholat isya.
    • Makan malam.
    • Mengerjakan tugas. Kalau tidak ada, bermain.
    • Tidur.
Kegiatan sampingan pun juga termasuk di dalam sini, seperti berinteraksi dengan smartphone dan kerja kelompok.

Setelah kita perhatikan, pasti ada beberapa kegiatan yang kurang bermanfaat dan menyita waktu yang amat panjang. Misalnya:
  • Di waktu siang, waktu untuk makan & istirahat cukup lama.
  • Di waktu sore, ketika lagi tidak ada kesibukan kita kadang lebih giat bermain.
  • Ketika tidak ada jadwal kajian, waktu di rumah/kos/kontrakan selama menunggu Isya lebih banyak memegang smartphone.
  • Begitu juga di malam hari, ketika lagi tidak ada kesibukan kita kadang lebih giat bermain hingga larut.
Juga adanya faktor pendukung yang saya kira bisa dioptimalkan:
  • Sepanjang hari kita berinteraksi dengan smartphone, entah apa saja isinya.
  • Dalam melaksanakan kegiatan, kita sering merasa bosan. Dan pada akhirnya menyetel sesuatu yang membuat kita terhibur.
Maka kita beri solusinya dengan menyelipkan kegiatan belajar agama sebagai ganti dari kegiatan yang kekurangan faedah tersebut, seperti:
  • Di sela-sela waktu setelah makan dan istirahat siang, sempatkan diri untuk membaca buku agama karangan ulama atau ustadz yang kredibel dan ma’ruf,
  • Di waktu sore, maghrib (jika tidak ada jadwal kajian) dan isya, waktu bermain diisi dengan membaca buku lagi.
Kita juga mengoptimalkan kegiatan pendukung kita untuk belajar agama, dengan:
  • Mengisi smartphone kita dengan akun-akun info kajian rutin, dakwah, dan artikel Islami,
  • Mengganti musik/nasyid/berita/apapun itu yang bersifat penghibur dengan rekaman kajian.
Kita juga bisa mengoptimalkan kegiatan yang sudah kita kerjakan sebelumnya, seperti membaca Al-Qur'an yang sebelumnya hanya dibaca saja menjadi membaca terjemahannya untuk mentadabburi ayat demi ayat.

CATATAN: Silahkan teman-teman semua mencobanya sendiri dengan menggunakan rutinitas kegiatan yang teman-teman punya, contoh di atas ialah contoh rutinitas yang saya kerjakan. Adapun untuk mendengarkan rekaman kajian lebih baik dalam bentuk audio, bukan audiovisual. Karena dikhawatirkan perhatian kita menjadi lebih banyak untuk menonton dibandingkan dengan melanjutkan kegiatan rutin kita sehingga cukup membuang waktu.

Mengisi Waktu Weekend dengan Mengunjungi Taman Surga

p80517-191417-1078768097.jpg
Atau biasa disebut dengan "Majelis Ilmu"
Bagi teman-teman yang memiliki waktu kuliah yang benar-benar penuh dan tidak memungkinkan untuk menghadiri kajian di waktu maghrib hingga isya, mungkin ketika di akhir pekan teman-teman bisa menggunakan waktu "mager"nya untuk mendatangi kajian. Alhamdulillah sudah banyak penyelenggara kajian yang asatidznya sudah berilmu dan benar aqidahnya di zaman sekarang ini, tinggal kita saja yang menentukannya kajian tentang apa yang ingin kita tekuni. Saya lebih menyarankan untuk mendatangi kajian yang membahas kitab karangan ulama salaf dibandingkan dengan kajian tematik, tapi bakal menjadi berbeda apabila ternyata di kajian tematik kita mampu "meneteskan air mata" karena memahami dengan dalam dan benar materinya dibandingkan dengan kajian kitab. Semua terserah teman-teman.

Biasanya juga di akhir pekan ada diselenggarakan dauroh (tabligh akbar) di kota-kota tertentu, silahkan kepoin akun-akun yang setiap harinya bertugas sebagai pemberi informasi kajian. Di instagram ada @Kajian_Yuk.

Tidak butuh waktu lama kok untuk menghadiri kajian/dauroh, hanya 3-4 jam saja. :)

Membuat Perpustakaan Pribadi

PHOTO_20180726_055002


Membuat perpustakaan pribadi mungkin bisa menjadi alternatif bagi yang tidak bisa mengikuti kajian karena beberapa hal, dan memudahkan kita untuk membaca.

Dalam membaca buku karangan ulama & ustadz yang berilmu pun nanti bakal kita bagi-bagi dosisnya, seperti tentang:
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Adab & Akhlaq
  • Tafsir
  • Fiqh
Ada 2 tipe yang saya pernah coba untuk melahap perlahan ilmu-ilmu yang ada di buku, seperti:
  • Membaca buku tentang aqidah dahulu, kalau sudah selesai lanjut lagi ke manhaj, kalau sudah selesai lanjut lagi, hingga selesai.
  • Pagi membaca buku tentang aqidah, siang tentang manhaj, sore tentang adab & akhlaq, dan seterusnya.
Untuk referensi buku karangan ulama untuk pemula nampaknya di lain waktu saja saya melampirkannya, selagi menunggu saya untuk mengumpulkan referensi yang cukup untuk kita belajar. :)

CATATAN: Apabila ada sesuatu yang meragukan ketika kita sedang membaca buku, silahkan tanyakan kepada yang sudah ahlinya di bidang tersebut. Dan saya peringatkan untuk tidak langsung terjun ke medan dakwah dengan mengandalkan buku, karena kita hanya seorang penuntut ilmu (bukan ahlinya).

Bagaimana Cara Membaca Qur'an yang Benar?

p80413-154616218870259.jpg

Dengan mentadabburinya. Kata ustadz kajian saya, lebih baik membaca Al-Qur'an itu sambil dipahami maknanya daripada mengejar bacaan hingga cepat khatam. Selain kita bisa mengetahui maksud dari firman Allah yang diberikan kepada hamba-Nya, kita juga bisa mengamalkannya. Banyak kisah dari para sahabat hingga para tabi'ut tabi'in, dimana mereka (radhiyallahu 'anhum) menghafal Al-Qur'an itu dengan mentadabburi & mengamalkannya. Lebih berkesan untuk membaca pelan-pelan tapi pasti dibandingkan dengan membaca cepat tapi sekedar lewat saja.
Membaca Al-Qur'an juga bisa diberi jadwal. Seperti:
  • Setiap setelah sholat fardhu,
  • Setelah sholat dhuha,
  • Ketika ada waktu senggang pada saat jam kuliah,
  • Sebelum tidur,
  • Setelah sholat tahajud.
Tak perlu kita mematok banyak ayat dalam membacanya, silahkan membaca minimal 5 ayat sekaligus dengan mentadabburinya. Ingat ya, dengan mentadabburinya. Kita mengambil sedikit terlebih dahulu agar kita bisa terbiasa dengan kegiatan yang Allah berkahi ini. Kata ustadz, tidak mengapa membaca dan mentadabburinya dengan ayat yang sedikit, asalkan itu kontinyu & tetap istiqomah.

Memanfaatkan Media

IMG_20160121_181514


Berbicara tentang "Media massa," alat ini sangat mujarab untuk dijadikan sebagai alat untuk memudahkan kita untuk belajar agama. Ada 3 jenis media yang (kalau tidak salah) dosen saya jelaskan, diantaranya:
  • Audio
  • Visual
  • Audio visual
  • Multimedia
  • Media realita
Smartphone salah satu perangkat ajaib yang bisa kita gunakan untuk belajar, ada beberapa yang mampu smartphone lakukan untuk memenuhi kebutuhan agama kita:
  • Men-download audio/video kajian, hingga mengakses live streaming kajian di YouTube, salah satu channel yang menyediakan fitur ini ialah Yufid.TV (silahkan klik disini dan disini untuk mengetahui lebih lanjut).
  • Men-download aplikasi Telegram dan berlangganan channel dakwah. Langkah pertama, saya rekomendasikan channel MULIA DENGAN SUNNAH. Selain karena sumbernya terpercaya, channel asuhan Ustadz Abu Syamil Humaidy hafizhahullah ini memberikan materi setiap hari. Terkadang memberikan materi berupa tulisan teks, terkadang juga dalam bentuk audio/video ceramah, ebook, dan stiker.

Ada Tambahan?

Silahkan masukkan ide-ide teman-teman semua melalui link berikut ini.

  KLIK DISINI!


Komentar

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?

Pengen nyari pembahasan seputar agama Islam?
Di-Yufid aja.

Mohon doakan saudara kita yang sedang mengalami kesulitan

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ حَفْصٍ الْوَكِيعِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ كَرِيزٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.' (HR.Muslim : 4912)